Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) YPUP Makassar kembali menunjukkan komitmennya dalam pemberdayaan UMKM melalui program pengabdian kepada masyarakat (PKM) yang digelar di Kabupaten Gowa, Sabtu (19/7/2025). Kegiatan ini menyasar Industri Rumah Tangga (IRT) Minyak Gosok Oles dan Minum Cap Pendekar dengan mengusung tema “Transformasi UMKM Berbasis Etika Bisnis Islam dalam Implementasi Buku Kas Warung’ta Digital untuk Peningkatan Keuangan.”
Program ini merupakan bagian dari hibah pengabdian masyarakat yang didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Tahun Anggaran 2025. Melalui kegiatan ini, STIE YPUP mendorong pelaku UMKM agar mampu mengelola usaha secara modern dengan tetap mengedepankan nilai-nilai syariah.
Kegiatan yang berlangsung di Perumahan Pallangga Mas, Blok E3 No 13, Kabupaten Gowa tersebut menghadirkan dua narasumber utama, yakni Yusri Karmila, pengembang aplikasi Buku Kas Digital Warung’ta, dan Mu’minah Gani, pemilik IRT Minyak Gosok Cap Pendekar. Dalam paparannya, Mu’minah menuturkan bahwa pencatatan keuangan usaha sebelumnya masih dilakukan secara manual dan bercampur dengan keuangan pribadi. “Sekarang semua transaksi bisa dicatat lebih rapi dan transparan melalui aplikasi, sehingga saya bisa melihat laporan usaha dengan jelas,” ujarnya.
Yusri Karmila menambahkan bahwa aplikasi Buku Kas Warung’ta dirancang untuk membantu UMKM dalam melakukan pencatatan keuangan secara mudah, cepat, dan akurat. “Dengan digitalisasi, UMKM tidak hanya lebih efisien dalam mengelola keuangan, tetapi juga lebih kredibel jika suatu saat ingin mengakses pembiayaan syariah,” jelasnya.
Tim pelaksana hibah PKM ini diketuai oleh Hj. Rostiaty Yunus, SE., MM, dosen Akuntansi STIE YPUP. Ia didampingi oleh Dr. Muh. Fuad Randy, SE., MM dan Abdul Sumarlin, SE., MM, dosen Manajemen STIE YPUP, serta dua mahasiswa Prodi Manajemen, Ulvi dan Rentiliana T. Kehadiran mahasiswa dalam tim menunjukkan keterlibatan aktif generasi muda dalam proses pemberdayaan masyarakat.
Acara turut dihadiri oleh Wakil Ketua STIE YPUP Bidang Keuangan, Astuty Hasti, jajaran pimpinan kampus, serta Ketua LPM ITB Kalla, Syarief Dienan Yahya. Kehadiran para pimpinan tersebut menjadi bentuk dukungan institusi terhadap pengembangan UMKM berbasis teknologi dan etika bisnis Islam.
Dalam sambutannya, Abdul Sumarlin menyampaikan apresiasi kepada Kemendikbudristek serta pihak IRT Cap Pendekar atas dukungan dan kolaborasinya. Ia menegaskan bahwa digitalisasi keuangan bukan hanya soal modernisasi administrasi, tetapi juga cara untuk memperkuat bisnis yang berlandaskan prinsip syariah. “Kami berharap pelatihan ini mampu meningkatkan kualitas pengelolaan usaha, sekaligus mendukung pengembangan bisnis yang jujur, adil, dan bertanggung jawab,” katanya.
Kegiatan ini juga melibatkan karyawan IRT dan masyarakat sekitar. Antusiasme peserta menunjukkan bahwa UMKM tidak hanya berperan sebagai penggerak ekonomi keluarga, tetapi juga sebagai tulang punggung ekonomi lokal. Melalui program ini, STIE YPUP ingin menegaskan bahwa transformasi digital yang berpadu dengan etika bisnis Islam dapat menjadi solusi strategis dalam meningkatkan daya saing UMKM di era modern.
