Gerakan Mahasiswa Satu Bangsa Sulsel, meminta agar mahasiswa tak “buta” anggaran, untuk itu organisasi kepemudaan ini mengelat Diskusi Kebangsaan terkait kebijakan anggaran, di Gedung DPRD Sulsel, Makassar Senin (28/3/2016). Agenda diskusi kebangsaan ini mengangkat tema “Peran Legislatif Dalam Penyusunan APBD”. Acara dihadiri sejumlah mahasiswa lintas kampus di Makassar.
"Kami ingin mahasiswa dapat memahami anggaran, tak ada lagi istilah buta anggaran. Mahasiswa harus menguatkan fungsi masyarakat sipil dalam melihat dan mengkritisi kebijakan anggaran.” Kata Arfah Arsyad, kader Gemasaba. Acara ini sendiri, menghadirkan dua narasmumber dari Anggota DPRD, Irwan Hamid dan Anwar Sadat. Serta Akademisi STIE YPUP yang juga mantan staff ahli Bappenas, Harry Yulianto.
"Kita berharap mata anggaran yang dikucurkan kepada beberapa SKPD dapat dipahami mahasiswa. Sehingga mahasiswa melihat program dan anggaran yang diprioritaskan dalam pembangunan. Mengingat pula dana yang APBD di Sulsel tidak tergolong besar jika dibandingakn Provinsi lain di Indonesia," terang Anwar Sadat. Anggota DPRD lainnya, Irwan Hamid menjelaskan alur penyususnan APBD hingga penetapan APBD. legislator PKB inipun menekankan pentingnya pengawasan dari semua pihak, agar anggaran dimanfaatkan untuk kepentingan publik, khususnya di bidang peningkatakan pendidikan dan kesehatan. “Mahasiwa dan masyarakat secara umum harus bisa melihat sejauh mana kinerja dan peran anggota DPRD dalam melakukan tugas dan fungsi pengawasan terhadap anggaran yang dikucurkan bagi setiap SKPD di Suslel,” jelasnya.
Harry menyampaikan mahasiswa mampu menghadapi dinamika zaman dan situasi kekinian, tentu dengan meningkatkan pemahaman dan soft skill, salah satunya memahami postur anggaran. “Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini, sebab bertujuan agar mahasiswa tidak sekadar kritis terkait kebijakan anggaran, tetapi juga harus bisa mengerti secara detil terkait anggaran tersebut,” kata Harry Yulianto. Hasil dari agenda dialog kebangsaan ini, Gemasaba Sulsel berencana akan membuat sekolah anggaran yang dikhususkan bagi kalangan pemuda dan mahasiswa.


