WAKIL Ketua MPR RI, Dr H Jazilul Fawaid memberikan apresiasi atas prestasi Harry Yulianto yang telah mendapatkan penganugerahan rekor dari Museum Rekor Dunia Indonesia, sebuah lembaga pencatat rekor dan prestasi kebanggaan nasional.
Penganugerahan Rekor MURI dilaksanakan di Ruang Rapat Gedung YPUP pada Senin (31/01/2022). Kegiatan ini dihadiri oleh civitas akademika YPUP dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Harry Yulianto yang merupakan dosen Program Studi Manajemen STIE YPUP Makassar memiliki 119 sertifikat kompetensi dan 109 gelar non-akademik telah memecahkan rekor MURI sebagai “Dosen Dengan Sertifikat Kompetensi dan Gelar Non Akademik Terbanyak”.
"Ketika pandemi Covid-19, saya intensif mengikuti berbagai sertifikasi untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan kompetensi," ungkap Harry. Tidak ada unsur mencari gelar atau menambah panjang nama, namun untuk meningkatkan softskill maupun kompetensi yang dapat diperoleh dari luar pendidikan akademik.
Harry juga mengungkapkan bahwa semua sertifikasi yang ia ikuti telah melalui rangkaian tahapan ketat mulai dari pelatihan, uji portfolio, serta uji kompetensi. "Tidak semua sertifikasi yang saya ikuti berhasil mendapatkan status kompeten, ada juga yang tidak berhasil," tutur Harry yang saat ini tengah menyelesaikan Program Doktor Ilmu Ekonomi di Universitas Hasanuddin. Namun, hal tersebut justru menambah motivasi Harry untuk lebih tekun dan rajin.
"Terima kasih kepada Tim MURI yang telah memberikan kepercayaan dan dukungannya melalui rekognisi piagam penghargaannya," tutup Harry.
Sementara Wakil Ketua MPR RI mengaku bangga dengan prestasi yang telah dicapai Harry Yulianto.
"Saya ikut bangga kepada sahabat Harry Yulianto atas pencapaian rekor MURI sebagai Dosen Dengan Sertifikat Kompetensi dan Gelar Non Akademik Terbanyak," kata Jazilul Fawaid.
Penghargaan yang diperoleh Harry Yulianto tentu dapat memberikan teladan dan contoh bagi dosen lainnya. "Selamat pada Harry Yulianto, terus belajar, terus beramal dan berprestasi," pungkas Wakil Ketua MPR RI.
Artikel ini sudah dipublikasikan pada tanggal 31 Januari 2022 di https://makassar.tribunnews.com/2022/01/31/dosen-ypup-rekoris-muri-dapat-apresiasi-dari-wakil-ketua-mpr-ri?page=1
Penganugerahan Museum Rekor Indonesia (MURI) Diberikan kepada Harry Yulianto di Gedung YPUP, Senin (31/1/2022).
Harry merupakan salah satu dosen Program Studi Manajemen STIE YPUP Makassar.
Acara penganugerahan Rekor MURI dihadiri sivitas akademika YPUP.
Selama periode Oktober 2020 sampai Desember 2021, Harry Yulianto memiliki 119 sertifikat kompetensi dan 109 gelar non-akademik.
Sehingga MURI menganugerahkan sebagai “Dosen Dengan Sertifikat Kompetensi dan Gelar Non Akademik Terbanyak”.
"Terima kasih kepada Tim MURI yang telah memberikan rekognisi sebagai Dosen Dengan Sertifikat Kompetensi dan Gelar Non Akademik Terbanyak," kata Harry dalam rilisnya.
"Sehingga memberikan motivasi pada saya untuk terus meningkatkan kompetensi bidang lainnya yang sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi," jelas Harry yang juga kandidat Doktor Ilmu Ekonomi di Universitas Hasanuddin.
Ketua YPUP Makassar, Asrul Rahim merasa bangga.
"Kami turut bangga atas prestasi yang dicapai oleh dosen Harry Yulianto," katanya.
Menurutnya, penghargaan dari MURI yang diterima oleh Harry Yulianto dapat menjadi inspirasi bagi dosen lainnnya agar meningkatkan kompetensinya di era kemajuan teknologi.
"Dari kampus YPUP bisa melahirkan sumber daya manusia unggul yang berkontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, salah satunya melalui Rekor MURI," pungkas Asrul Rahim.
Artikel ini sudah dipublikasikan pada tanggal 31 Januari 2022 di https://makassar.tribunnews.com/2022/01/31/siapa-harry-yulianto-miliki-109-gelar-non-akademik-119-sertifikat-kompetensi-pecahkan-rekor-muri
Lebih dari satu setengah tahun, tidak terasa dunia dilanda pandemi Covid-19. Secara global, data Covid-19 masih fluktuatif, dimana terdapat 224.117.770 kasus, angka kematian ada 4.622.503, serta angka kesembuhan ada 200.712.876 (worldometers, 10/08/2021). Indonesia menempati peringkat ke-13 dari 223 negara, dengan jumlah kasus ada 109.619. Sedangkan, USA menempati peringkat ke-1 untuk kasus Covid-19 dengan jumlah 41.561.156.
Covid-19 dideklarasikan sebagai pandemi oleh WHO sejak 9 Maret 2020. Artinya penyebarannya meluas secara global pada semua negara di dunia. Pembatasan mobilitas menjadi kebijakan semua negara untuk meminimalisir penyebaran Covid-19. Akibatnya, semua sektor kehidupan manusia terdampak sebagai akibat terjadinya pandemi Covid-19.
Munculnya varian baru sebagai bentuk mutasi Covid-19 menambah lonjakan kasus baru, sehingga sejumlah negara menerapkan pembatasan yang lebih ketat. WHO telah menetapkan penamaan varian baru Covid-19, yakni: Alpha (varian virus corona Inggris B.1.1.7), Beta (varian virus corona Afrika Selatan B.1.351), Gamma (varian virus corona Brasil P.1), Delta (varian virus corona India B.1.617.2), Epsilon (varian virus corona Amerika Serikat B.1.427/B.1.429), Zeta (varian virus corona Brasil P.2), Eta (varian virus corona Inggris B.1.525), Theta (varian virus corona Filipina), Iota (varian virus corona Amerika Serikat B.1.526), serta Kappa (varian virus corona India B.1.617.1).
Sejumlah regulasi telah ditetapkan oleh berbagai negara untuk menekan lajunya kasus baru sebagai akibat varian baru, maupun meningkatkan angka kesembuhan serta meminimalkan angka kematian. Pembatasan mobilitas tentunya bukan salah satu kebijakan yang akan dilaksanakan secara permanen, karena akan berdampak terhadap upaya pemulihan ekonomi secara makro maupn mikro. Salah satu strateginya melalui herd immunity dengan menciptakan kekebalan pada suatu populasi melalui vaksinasi massal.
Vaksinasi merupakan bentuk penangkalan penyebaran virus corona melalui penyuntikan vaksin dengan dosis lengkap, sehingga tubuh akan mendapatkan perlindungan tiga kali lebih besar apabila dibandingkan dengan tubuh yang tidak divaksin sama sekali. Vaksinasi pada suatu populasi tentunya akan mempercepat terbentuknya herd immunity, sehingga masyarakat bisa terlindungi dari kesakitan maupun kematian akibat virus corona.
Pada konsep herd immunity, sebagian besar anggota dari suatu populasi diberikan vaksin yang bertujuan untuk menurunkan jumlah keseluruhan virus yang dapat menyebar ke seluruh populasi. Tetapi, tidak semua orang perlu diberikan vaksin agar terlindungi, karena masih ada berbagai kelompok rentan yang disebabkan oleh faktor usia maupun kondisi kesehatan. Herd immunity bukan hanya melindungi individu sendiri, namun juga melindungi kelompok masyarakat yang rentan dan bukan merupakan kelompok sasaran vaksinasi, sehingga menimbulkan indirect effect karena transmisi virus yang rendah.
Pada kasus penyakit campak, herd immunity membutuhkan sekitar 95% dari populasi untuk divaksinasi, sedangkan 5% akan dilindungi oleh fakta bahwa campak tidak akan menyebar diantara mereka yang sudah diberikan vaksin. Untuk kasus penyakit Covid-19, masih belum diketahui proporsi populasi yang harus divaksinasi agar mencapai herd immunity. Karena masih dalam taraf penelitian untuk mengetahui variasinya berdasarkan komunitas, jenis vaksin, jumlah populasi yang perlu diprioritaskan untuk diberikan vaksin, maupun faktor lainnya.
Berdasarkan Kemenkes, Indonesia memiliki target herd immunity apabila 70% dari populasi sudah mengikuti vaksinasi Covid-19. Apabila jumlah populasi penduduk ada 272.229.372 jiwa (data Administrasi Kependudukan Kemendagri per Juni 2021), maka diperlukan 190.560.560 jiwa sudah diberikan vaksin Covid-19 untuk mencapai herd immunity.
Data Kemenkes (vaksin.kemkes.go.id per 10/09/2021 pukul 18.00 WIB) menunjukkan bahwa vaksinasi Covid-19 secara nasional untuk vaksin dosis 1 sudah mencapai 33,53% atau 71.667.777 dosis. Artinya 34 per 100 penduduk sasaran sudah mendapat 1 dosis, dari target sasaran vaksinasi sampai tahap akhir 208.265.720, yakni untuk tenaga kesehatan, lanjut usia, petugas publik, masyarakat rentan, dan masyarakat umum usia 12 – 17 tahun. Sedangkan, untuk dosis 2 sudah mencapai 19,77% atau 41.183.556 dosis. Vaksinasi sudah tersebar pada seluruh provinsi di Indonesia.
Untuk mencapai herd immunity 70% diperlukan kerja keras, strategi maupun intervensi yang terintegrasi dari berbagai pihak, yakni pemerintah, swasta maupun masyarakat. Karena tidak diketahui sampai kapan akan berakhirnya pandemi Covid-19, maka kolaborasi berbagai pihak sangat diperlukan untuk pencapaian herd immunity menuju era new normal. Tidak bisa dinafikan bahwa kapan pandemi Covid-19 akan segera hilang dari muka bumi, maka hidup berdampingan dengan Covid-19 melalui herd immunity merupakan suatu keniscayaan yang tidak dapat dihindari. Herd immunity dapat dimulai dari lingkungan terkecil, yakni keluarga sendiri dan kemudian lingkungan sekitar, sehingga dapat terbentuk komunitas yang terlindungi dari virus Covid-19. Selain itu, tentunya perlu peningkatan kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan secara ketat dan disiplin yang tinggi. Oleh karena itu, siapkan diri untuk hidup berdampingan dengan Covid-19 melalui vaksin untuk menuju kearah tatanan kehidupan baru.
*) Akademisi STIE YPUP Makassar
Artikel ini sudah dipublikasikan pada tanggal 11 September 2021 di https://matakita.co/2021/09/11/herd-immunity-hidup-berdampingan-dengan-covid-19/
“Pemulihan kinerja ekonomi nasional dalam penanganan pandemi Covid-19 untuk reformasi struktural kebijakan ekonomi” menjadi tema sentral pada kegiatan Seminar Nasional and Call Paper yang diselenggarakan oleh Universitas Bangka Belitung (SEMEABB IV-2021) pada hari Rabu (25/8/2021) secara daring.
Kegiatan yang dibuka oleh Rektor Universitas Bangka Belitung (Dr. Ibrahim, S.Fil, M.Si), menghadirkan beberapa narasumber antara lain; Sudarto, SE, MBA., Ph.D. (Plt. Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara, Kementerian Keuangan), Prof. Dr. Suharnomo (Ketua Dewan Pengurus Nasional AFEBI), Dr. Arlyana Abubakar (Direktur Bank Indonesia Institute), Prof. Dr. Mohd Nizal Haniff (Departement of Professional Accounting Studies, Universiti Teknologi MARA), serta dipandu oleh Dr. Reniati, SE, M.Si selaku moderator.
Lebih dari 300 partisipan yang mengikuti forum ilmiah tersebut berasal dari berbagai penjuru nusantara. Selain menghadirkan narasumber sebagai keynote speaker, SEMEABB IV-2021 juga ada Parallel Sessions dimana presenter yang terpilih akan memaparkan paper hasil penelitian di bidang: manajemen pemasaran; manajemen sumber daya manusia; manajemen keuangan; manajemen operasi; kewirausahaan dan UMKM; ekonomi sumber daya manusia dan tenaga kerja; ekonomi pembangunan; ekonomi kreatif dan pariwisata; ekonomi moneter dan keuangan syariah; akuntansi keuangan, auditing, dan perpajakan; akuntansi manajemen; sistem dan teknologi informasi akuntansi; akuntansi sektor publik.
Sebelumnya, paper dari presenter dilakukan seleksi kelayakannya oleh panitia SEMEABB IV-2021. Terdapat 102 paper ilmiah yang dipresentasikan pada forum ilmiah tersebut, dan diterbitkan menjadi prosiding seminar nasional maupun jurnal ilmiah. Pada sesi akhir kegiatan, panitia mengumumkan nama presenter terbaik, dan salah satunya diraih oleh Harry Yulianto selaku dosen dari STIE YPUP Makassar.
“PEN Program on the Indonesian Economy” merupakan judul artikel ilmiah yang ditulis oleh Harry Yulianto bersama dengan Iryani selaku dosen dari STIE Wira Bhakti Makassar. “Kolaborasi antar perguruan tinggi didalam penelitian sebagai salah satu bentuk implementasi Program MBKM yang digagas ole Mendikbudristek”, ungkap Harry yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua 1 Bidang Akademik STIE YPUP Makassar.
“Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa Program PEN dengan pendekatan countercyclical policy merupakan skenario optimis untuk akselerasi pemulihan ekonomi Indonesia dari guncangan resesi, namun juga perlu diiringi dengan kebijakan redesain transformasi ekonomi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi agar keluar dari middle income trap”, jelas Harry yang saat ini tengah menyelesaikan pendidikan S3 Program Doktor Ilmu Ekonomi di Universitas Hasanuddin.
Artikel ini sudah dipublikasikan pada tanggal 25 Agustus 2021 di https://matakita.co/2021/08/25/dosen-stie-ypup-raih-best-presenter-di-forum-ilmiah-nasional/
Bertempat di Pendopo YPUP, kampus STIE dan STKIP YPUP menggelar vaksinasi Covid-19 pada hari Rabu (15/09/2021) bagi seluruh civitas akademika YPUP dan masyarakat sekitar. Kegiatan vaksinasi yang bekerjasama dengan RSUD Labuang Baji Makassar sebagai bentuk dukungan terhadap program vaksinasi yang dicanangkan oleh pemerintah.
Kegiatan vaksinasi yang dimulai dari pagi sampai siang hari, diikuti oleh 310 orang, dan mereka mendapatkan vaksin Sinovac untuk dosis pertama. Sedangkan, untuk vaksinasi dosis kedua, direncanakan akan dilaksanakan pada tanggal 13 Oktober 2021 di tempat yang sama.
“Kegiatan vaksinasi merupakan bentuk dukungan konkret dari Yayasan Pendidikan Ujung Pandang sebagai institusi pendidikan dalam rangka mendukung percepatan vaksinasi nasional” kata Ir. H. Asrul Rahim, M.Si selaku Ketua Yayasan.
Asrul Rahim menjelaskan, vaksinasi juga untuk mempersiapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas yang akan dilakukan di kampus YPUP, sehingga pembelajaran di kampus YPUP memperhatikan unsur keamanan dan kesehatan bagi seluruh civitas akademika.
Artikel ini sudah dipublikasikan pada tanggal 16 September 2021 di https://matakita.co/2021/09/16/kampus-ypup-gelar-vaksinasi-covid-19/
Menindaklanjuti Surat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 36962/MPK.A/HK/2020 tentang Pembelajaran secara Daring dan Bekerja dari Rumah dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19), Surat Edaran Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 440/1972/B.um.UM 2020 tentang Himbauan Kepada Masyarakat Di Sulawesi Selatan Terkait Pencegahan Penularan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), serta Surat Edaran Walikota Makasssar Nomor 440/83/DKK/III/2020 tentang Tindak Lanjut Pencegahan Penularan COVID-19 di Kota Makassar, maka diinformasikan sebagai berikut:
Lockdown sistem perkuliahan
Sistem monitoring perkuliahan
Penerapan Social Distancing
Demikian surat ini dibuat dan berlaku untuk semua Program Studi di lingkup Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPUP Makassar, sebagai langkah antisipasi dan preventif terhadap pandemi COVID-19. Semoga seluruh civitas akademik di lingkup Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPUP Makassar beserta keluarga dijauhkan dari penyakit COVID-19. Amin. Atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.
Link Surat
Berdasarkan Surat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 36962/MPK.A/HK/2020 tentang Pembelajaran secara Daring dan Bekerja dari Rumah dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19), maka menindaklanjuti hal tersebut diinformasikan sebagai berikut:
Demikian surat ini dibuat dan berlaku untuk semua Program Studi di lingkup Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPUP Makassar (Program Studi Magister Manajemen, Program Studi Manajemen, dan Program Studi Akuntansi), atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.
Link Surat
Jakarta, 27 Agustus 2019, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Atmajaya Jakarta
Jangan ada pembiaran plagiarisme akademik di kampus. Maka menghindari plagiarisme dengan memotong mata rantainya menggunakan aplikasi. Demikian penegasan Kepala LLDIKTI Wilayah IX Sulawesi, Prof Dr Jasruddin, M.Si saat menjadi nara sumber pada acara Bincang-bincang Plagiarisme di Kampus, Kamis sore (16/05/2019) di Hotel Swiss Bell Inn, Makassar. Acara ini digagas pengurus APTISI Wilayah IX Sulawesi, dirangkaikan dengan acara buka puasa bersama. "Memotong mata rantai plagiasi dengan melakukan taubat nasuha untuk tidak mengulangi lagi perbuatan itu," tegasnya.
Plagiasi pada dunia kampus ditemukan pada penulisan skripsi, tesis dan disertasi. Plagiasi in perlu jadi keprihatinan bersama dengan melakukan langkah prefentif. Kegiatan yg dilaksanakan APTISI ini perlu diapresiasi menjadi bukti kepekaan dalam menyikapi masalah plagiasi dalam dunia akademik. "Jika masalah ini tidak dilakukan langkah preventif maka risikonya akan menjadi bom waktu," tegasnya.
Saat acara berlangsung Prof Jasruddin didampingi Ketua APTISI Wilayah IX-A, Prof Dr Maruf Hafidz SH MH dan Sekretaris, Dr. Mulyadi Hamid, M.Si. Turut hadir para pimpinan PTS di antaranya, Rektor Unismuh Makassar, Prof Dr Abdul Rahman Rahim, SE, M.Si, dan Rektor Unasman, Dr Chuduriah Sahabuddin, MSi. Selain itu turut hadir Wakil Ketua 1 STIE Nobel, Dr. Ahmad Firman, M.Si, Ketua KPN Bung, Dr Hj Niniek F Lantara, MS, dan Rektor Universitas Cokroaminoto, Dr Andi Asdar SE M.Si.
Artikel ini telah tayang di http://www.sorotmakassar.com/pendidikan/4038-prof-jasruddin-jangan-ada-pembiaran-plagiarisme-akademik-di-kampuss
Jl. Andi Tonro No. 17 Telp. (0411) 854974 – 871890 Fax. (0411) 830520 Makassar, Sulawesi Selatan |
Hari Ini 4
Total 80189
Currently are one guest and no members online
MENELITI DAN
MENGABDI
DEMI BANGSA