Admin LPPM

Admin LPPM

Wednesday, 19 December 2018 13:36

Pengecekan Kualitas Data di SINTA

Sehubungan dengan program pendataan, pemetaan, dan pengukuran publikasi untuk dosen, peneliti, insitusi dan jurnal di SINTA (Science and Technology Index). Saat ini perkembangan data di SINTA sudah sangat masif, lebih dari 152 ribu dosen dan peneliti terdaftar dan sudah diverifikasi di SINTA, namun dari data yang masuk ditengarai ada beberapa dosen yang melakukan pelanggaran dari sisi etika dan integritas ilmiah sebagai berikut:

  1. Karya yang didaftarkan bukan karya yang bersangkutan.
  2. Mengorganisasi peningkatan publikasi dengan menyelenggarakan workshop secara berkelompok tidak sesuai ketentuan ilmiah melalui proses review yang baik.
  3. Melakukan manipulasi sitasi (untuk menaikan H-index) dengan kolaborasi paper yang mengajak peneliti lain secara bersama-sama menulis dan masing-masing bertindak sebagai penulis utama dan penulis pendamping dengan jumlah artikel sesuai jumlah anggota kelompok tersebut.
  4. Masing-masing artikel mensitasi artikel lain di dalam kelompok dan menerbitkannya dalam kurun waktu yang sama pada jurnal/konferensi yang tidak dilakukan proses review sebagaimana mestinya.

Berdasarkan hal tersebut mohon kiranya setiap perguruan tinggi dapat melakukan pembinaan dan pengawasan atas data-data yang sudah ada di SINTA sehingga terjamin dari sisi kualitas publikasi dan terhindar dari pelanggaran etika dan integritas ilmiah. Perbaikan data dapat dilakukan oleh verifikator yang ada di masing-masing perguruan tinggi yang bersangkutan. Apabila ditemukan kasus yang memerlukan keputusan dan penangangan secara khusus dapat menghubungi Direktorat Pengelolaan Kekayaan Intelektual Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.

Atas perhatian dan kerja sama yang baik, kami ucapkan terima kasih.

Unduh Surat

Sunday, 13 January 2019 13:20

Pengusulan Jabatan Fungsional Dosen

Dengan terbitnya Surat Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 17 dan 46 Tahun 2013, tentang Jabatan FUngsional Dosen dan angka kreditnya, bahwa semua dosen harus memiliki Jabatan Fungsional Akademik.

Sehubungan  dengan hal tersebut di atas, dan untuk meningkatkan kinerja dosen pada Perguruan Tinggi disampaikan hal-hal berikut:

  1. Pimpinan PTS yang dosennya belum memiliki Jabatan Fungsional Akademik agar segera diusulkan
  2. Bagi Dosen yang tidak memiliki Jabatan Fungsional Akademik paling lambat tanggal 30 Juni 2019, tidak diperkenankan melakukan proses pendidikan, pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat

Pengusulan dapat diajukan melalui Unit Layanan Terpadu (ULT) Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah IX Sulawesi.

Link: http://lldikti9.ristekdikti.go.id/berita/detail/pengusulan-jabatan-fungsional-dosen

LPPM STIE YPUP menggelar Seminar Nasional Kebangsaan pada hari Sabtu (7/10/2017) di Balai Bahagia YPUP. Kegiatan yang mengambil tema “Membangkitkan Spirit Kebangsaan dari Kampus” bertujuan untuk menangkal radikalisme dan ideologi yang bertentangan dengan Pancasila.

Asrul Rahim, Ketua YPUP, dalam sambutannya mengatakan seminar yang dilaksanakan ini merupakan salah satu upaya dalam membangkitkan wawasan dan semangat kebangsaan di kalangan civitas perguruan tinggi yang mulai memudar. Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber diantaranya Andi Muawiyah Ramli, tokoh pergerakan nasional yang berasal dari Sulsel, Arfin Hamid, Guru Besar Ilmu Hukum dari Universitas Hasanuddin, serta Firdaus Muhammad, akademisi dari UIN Alauddin.

Seminar nasional kebangsaan dihadiri oleh ratusan peserta yang terdiri dari berbagai latar belakang, seperti: dosen, mahasiswa, pengurus organisasi massa, masyarakat, media massa, LSM, bahkan staf ahli DPR RI dari Jakarta. Kami memberikan apresiasi yang tinggi terhadap kegiatan seperti ini, karena membuka wawasan kami untuk lebih mawas diri dan lebih meneguhkan ideologi Pancasila.

Mahasiswa sebagai aktivis, hendaknya juga mempunyai kemampuan di bidang akademis. Jangan hanya mampu melontarkan kritik, namun tidak diiringi dengan prestasi akademis, demikian diungkapkan Andi Muawiyah Ramli, yang mendapat amanah dari Presiden melalui Menteri BUMN untuk menduduki jabatan Komisaris PT.Pupuk Petrokimia Gresik. Aktivis mahasiswa juga harus memiliki prestasi dalam menulis, bukan hanya pandai berorasi saja. Saya sudah membuktikannya dengan tulisan berupa buku dari skripsi saya yang sudah dicetak berkali-kali.

Media sosial di era saat ini memiliki peran ganda, yaitu dapat menjadi perekat persatuan dan juga dapat memecah belah persatuan, ujar Firdaus Muhammad. Pakar komunikasi politik dari UIN Alauddin yang pernah mendapat prestasi lulusan S3 terbaik dari UIN Jakarta tahun 2008 menambahkan mahasiswa harus bijak dalam ber-sosmed, jangan mudah meneruskan berita atau informasi dari medsos yang mengandung unsur hoaks, harus disaring dulu kebenarannya.

Guru Besar Universitas Hasanuddin, Arfin Hamid, mengungkapkan bahwa ada Perguruan Tinggi di Sulsel yang masuk kategori rawan, karena adanya indikasi kegiatan dengan sasaran mahasiswa dapat mengubah pemikiran maupun perilakunya. Perguruan Tinggi harus memiliki deteksi dini terhadap kegiatan civitas kampus yang mengarah pada unsur radikalisme dan ideologisasi yang menyimpang dari Pancasila, lanjut Arfin Hamid yang juga menjabat Sekretaris Umum Nahdlatul Ulama Wilayah Sulawesi Selatan.

Dalam kegiatan Seminar Nasional Kebangsaan tersebut, berkumandang lagu Yaa Lal Wathan setelah lagu kebangsaan Indonesia Raya. Yaa Lal Wathan adalah lagu patriotis yang diciptakan oleh Pahlawan Nasional KH. Abdul Wahab Chasbullah tahun 1934 yang terbukti membumikan semangat cinta tanah air dan nasionalisme kuat para pejuang kala itu. Kita jangan pernah melupakan sejarah bangsa. Namun, juga jangan pernah menghilangkan jasa ulama yang memiliki kontribusi besar terhadap perjuangan kemerdekaan bangsa ini, demikian ungkap Harry Yulianto, Ketua Panitia Pelaksana. Kegiatan ini dirangkaikan dengan Deklarasi Manifesto Kebangsaan, yang bertujuan untuk menggugah kembali spirit kebangsaan civitas kampus, dimulai dari kampus YPUP, khususnya Makassar, yang notabene merupakan etalase kecil Indonesia, lanjut Harry, Ketua LPPM STIE YPUP.

Artikel ini telah tayang di https://sahabatnewsonline.wordpress.com/2017/10/08/yaa-lal-wathan-berkumandang-di-ypup-makassar/

Monday, 09 October 2017 23:56

STIE YPUP Makassar Gelar Seminar Kebangsaan

LPPM STIE YPUP menggelar Seminar Nasional Kebangsaan di Balai Bahagia YPUP. Kegiatan yang mengambil tema “Membangkitkan Spirit Kebangsaan dari Kampus” bertujuan untuk menangkal radikalisme dan ideologi yang bertentangan dengan Pancasila, Sabtu (07/10/2017).

Asrul Rahim, Ketua YPUP, dalam sambutannya mengatakan seminar yang dilaksanakan ini merupakan salah satu upaya dalam membangkitkan wawasan dan semangat kebangsaan di kalangan civitas perguruan tinggi yang mulai memudar.

Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber diantaranya Andi Muawiyah Ramli, tokoh pergerakan nasional yang berasal dari Sulsel, Arfin Hamid, Guru Besar Ilmu Hukum dari Universitas Hasanuddin, serta Firdaus Muhammad, akademisi dari UIN Alauddin.

Seminar nasional kebangsaan dihadiri oleh ratusan peserta yang terdiri dari berbagai latar belakang, seperti: dosen, mahasiswa, pengurus organisasi massa, masyarakat, media massa, LSM, bahkan staf ahli DPR RI dari Jakarta.

“Kami memberikan apresiasi yang tinggi terhadap kegiatan seperti ini, karena membuka wawasan kami untuk lebih mawas diri dan lebih meneguhkan ideologi Pancasila. Mahasiswa sebagai aktivis, hendaknya juga mempunyai kemampuan di bidang akademis. Jangan hanya mampu melontarkan kritik, namun tidak diiringi dengan prestasi akademis,” demikian diungkapkan Andi Muawiyah Ramli, yang mendapat amanah dari Presiden melalui Menteri BUMN untuk menduduki jabatan Komisaris PT Pupuk Petrokimia Gresik.

“Aktivis mahasiswa juga harus memiliki prestasi dalam menulis, bukan hanya pandai berorasi saja. Saya sudah membuktikannya dengan tulisan berupa buku dari skripsi saya yang sudah dicetak berkali-kali,” tambahnya.

Sementara itu, Firdaus Muhammad berpendapat bahwa media sosial di era saat ini memiliki peran ganda yaitu dapat memecah dan mempererat keutuhan bangsa. Pakar komunikasi politik dari UIN Alauddin yang pernah mendapat prestasi lulusan S3 terbaik dari UIN Jakarta tahun 2008 ini, menambahkan bahwa mahasiswa harus bijak dalam ber-sosmed, jangan mudah meneruskan berita atau informasi dari medsos yang mengandung unsur hoaks, harus disaring dulu kebenarannya.

Guru Besar Universitas Hasanuddin, Arifin Hamid, mengungkapkan bahwa ada Perguruan Tinggi di Sulsel yang masuk kategori rawan, karena adanya indikasi kegiatan dengan sasaran mahasiswa dapat mengubah pemikiran maupun perilakunya.

“Perguruan Tinggi harus memiliki deteksi dini terhadap kegiatan civitas kampus yang mengarah pada unsur radikalisme dan ideologisasi yang menyimpang dari Pancasila,” ungkap Arfin Hamid yang juga menjabat Sekretaris Umum Nahdlatul Ulama Wilayah Sulawesi Selatan.

Dalam kegiatan Seminar Nasional Kebangsaan tersebut, berkumandang lagu Yaa Lal Wathan setelah lagu kebangsaan Indonesia Raya. Yaa Lal Wathan adalah lagu patriotis yang diciptakan oleh Pahlawan Nasional KH. Abdul Wahab Chasbullah tahun 1934 yang terbukti membumikan semangat cinta tanah air dan nasionalisme kuat para pejuang kala itu.

Ketua panitia Harry Yuluanto mengungkapkan bahwa kita jangan pernah melupakan sejarah bangsa. Namun, juga jangan pernah menghilangkan jasa ulama yang memiliki kontribusi besar terhadap perjuangan kemerdekaan bangsa ini.

Kegiatan ini dirangkaikan dengan Deklarasi Manifesto Kebangsaan, yang bertujuan untuk menggugah kembali spirit kebangsaan civitas kampus, dimulai dari kampus YPUP, khususnya Makassar, yang notabene merupakan etalase kecil Indonesia, lanjut Harry, Ketua LPPM STIE YPUP.

Artikel ini telah tayang di https://www.otoritasnews.co.id/stie-ypup-makassar-gelar-seminar-kebangsaan/

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Yayasan Pendidikan Ujungpandang (YPUP) Makassar wisuda sarjana dan pascasarjana, Minggu (13/5/2018) di Kampus STIE-STKIP YPUP Makassar. Tercatat 459 sarjana yang diwisuda dari tiga program studi, yakni Program Studi Akuntansi jenjang S1 sebanyak 144 orang, Program Studi Manajemen jenjang S1 sebanyak 110 orang dan Program Studi Magister Manajemen sebanyak 205 orang. Wisuda sarjana ini dilaksanakan dalam rapat senat terbuka yang dipimpin Ketua STIE YPUP, Prof Dr H Ahmad Musseng, M.Si. Dihadiri Ketua Dewan Pembina YPUP, Ir Agus Rahim, MM.

Ketua YPUP, Ir Asrul Rahim, M.Si, Sekretaris YPUP, dr Rahmi Rahim, Sp.A, Bendahara YPUP, Dr Ratni Rahim, SpPd, Direktur Pascasarjana, Dr A Syarifuddin, SE,MM dan dosen STIE – STKIP YPUP serta undangan. Ahmad Musseng, mengatakan, wisuda sarjana ke 34 dan pascasarjana ke 17 STIE YPUP, merupakan suatu indikator kepada masyarakat terhadap keberhasilan pelaksanaan proses akademik di STIE YPUP. “STIE YPUP telah berhasil menunjukkan perannya ditengah-tengah sederetan institusi pendidikan tinggi lainnya, sehingga semakin mendapat tempat dihati masyarakat,”tandasnya.Dikatakan, pemberian status terakreditasi jenjang program sarjana (S1) dan Magister (S2) STIE YPUP telah melalui proses dan evaluasi yang panjang dari berbagai aspek, seperti ketersediaan sarana, prasarana, rasio dosen dengan mahasiswa, pelaksanaan proses pembelajaran. Kualifikasi dosen penelitian dan pengabdian masyarakat dan lainnya semuanya telah dianggap telah memenuhi standar minimal, termasuk juga lulusannya memenuhi kualifikasi untuk lanjut ke jenjang yang lebih tinggi. Sangat menggembirakan, lanjut Ahmad Musseng, karena pengurus yayasan dan pimpinan STIE YPUP secara sungguh-sungguh membangun citra institusi. Berupaya meningkatkan kualitas sarana, prasarana, dosen, karyawan dan kurikulum, membangun kemitraan dengan institusi lain seperti MoU dengan Universitas Kebangsaan Malaysia, Universitas Nasional Kaoshing Taiwan dengan PPs STIE YPUP dan lainnya.

Koordinator Kopertis IX Sulawesi, Prof Dr H Jasruddin, M.Si saat hadiri wisuda berharap, tataplah masa depan dan berkomitmen dapat mengulangi kembali masa kejayaan masa lalu yang pernah diraih YPUP. ”Agar bisa mengembalikan kejayaan masa lalu YPUP Makassar harus siap menyongsong era digital atau era revolusi industry 4.0 (disruption era),” ujarnya. “Sesungguhnya era ini bisa dijadikan awal dari kembangkitan kembali YPUP, karenanya YPUP Makassar harus bisa mengikuti perkembangan saat ini yang serba cepat kemajuannya,”tandas doktor fisika PPs ITB ini. Dia juga berharap agar STIE-YPUP ini selain menguasai ilmu pengetahuan informasi dan teknologi juga harus bisa membangun interaksi dengan baik dari berbagai komponen bangsa.

Artikel ini telah tayang di http://upeks.fajar.co.id/2018/05/13/stie-ypup-makassar-wisuda-459-sarjana-dan-pascasarjana/

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Yayasan Pendidikan Ujung Pandang (YPUP) melakukan studi banding ke Malang, 8-10 Agustus 2017. Salah satu tempat yang dikunjungi yakni STIE Malangkucecwara di Malang, Jawa Timur. STIE Malangkucecwara merupakan salah satu kampus STIE pertama di Indonesia. Pada kesempatan tersebut, Pembantu Ketua I STIE YPUP Makassar, Dr Nurdam Buhaerah menandatangani memorandum of understanding terkait pengembangan pendidikan atas landasan kemitraan. Yaitu saling memerlukan, memperkuat, saling mengisi dan memberi manfaat antara STIE YPUP Makassar dengan STIE Malangkucecwara Malang Jawa Timur.

Adapun kesepakatan tersebut meliputi kegiatan pengembangan akademik mahasiswa, staf administrasi maupun pengembangan lainnya. Dalam kunjungan singkat ini rombongan STIE YPUP Makassar menyempatkan diri mengunjungi berbagai fasilitas pendidikan STIE Malangkucecwara.

Artikel ini telah tayang di http://web.stie-mce.ac.id/2017/08/13/studi-banding-ke-malang-stie-ypup-teken-kerjasama-dengan-stie-malangkucecwara/

Tuesday, 16 February 2016 12:45

Tonasa Terima Kunjungan STIE YPUP

Sebagai perusahaan persemenan terkemuka di Indonesia timur, PT Semen Tonasa banyak dikunjungi oleh instansi maupun perguruan tinggi. Kamis, 18 Februari 2016, PT Semen Tonasa menerima kunjungan industri dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Yayasan Pendidikan Ujung Pandang (YPUP), di ruang Auditorium Kantor Pusat. Rombongan yang diketuai oleh Muh. Indra Fauzi Ilyas, SE., M.Si Pengelola diterima langsung oleh Kepala Biro Manajemen Pembayaran dan Penerimaan Dr. Andi Mulyadi R, SE, MM.

Sebelum memulai sharing knowledge, mahasiswa yang berjumlah 80 peserta dan dosen pembimbing sebanyak 20 orang ini, terlebih dahulu telah mengunjungi area plant site untuk melihat langsung bagaimana proses produksi semen yang ada di PT Semen Tonasa.

Pengelola Lab Manajemen Muh. Indra Fauzi Ilyas, SE., M.Si, mewakili STIE YPUP, mengatakan bahwa, "Secara teori dan lab, mahasiswa STIE YPUP sudah mendapatkan bekal tentang llmu manajemen terkait SDM, mulai dari perekrutan sampai dengan pengembangan SDM, selain itu juga tentang operasional, pemasaran dan juga keuangan. Olehnya itu pada pertemuan kali ini, melalui kunjungan lapangan dan juga sharing knowledge, diharapkan mahasiswa dapat memperoleh ilmu tentang bagaimana penerapan keempat bidang tersebut dalam perusahaan industri," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Biro Manajemen Pembayaran dan Penerimaan Dr. Andi Mulyadi R, SE, MM mewakili manajemen PT Semen Tonasa, mengucapkan terima kasih kepada para peserta kunjungan industri YPUP atas kehadirannya mengikuti kegiatan kunjungan industri ini. "Seperti yang diketahui di Sulawesi Selatan banyak perusahaan industri, namun STIE YPUP memilih PT Semen Tonasa untuk studi lapangan dalam rangka aplikasi proses pembelajaran,"

Artikel ini telah tayang di http://sementonasa.co.id/berita_look.php?id=490

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIE-YPUP Makassar sebagai penanggungjawab Kuliah Kerja Lapangan Profesi (KKLP) menurunkan Tim Monitoring KKLP yang bertugas memantau dan menilai kinerja mahasiswa peserta KKLP di lapangan.

Ketua LPPM STIE YPUP, Harry Yulianto, menyampaikan tim monitoring ini diturunkan ke lapangan untuk mengawasi dan menilai kinerja mahasiswa KKLP pada masing-masing instansi. Ada sekitar 346 mahasiswa dari Program Studi Manajemen dan Akuntansi yang melaksanakan KKLP pada semester genap tahun akademik 2017/2018.

“Lokasi KKLP mahasiswa STIE YPUP tersebar pada berbagai instansi, baik pemerintahan maupun swasta. Mulai dari Kabupaten Maros, Kota Makassar dan Kabupaten Gowa,” jelas alumni UGM ini.

Lanjut Harry, Nilai KKLP di STIE YPUP ditentukan komponen penilai, pembimbing di instansi KKLP, dosen pembimbing KKLP, dosen monitoring KKLP, dosen penguji seminar hasil KKLP, serta LPPM STIE YPUP.

“Diharapkan monitoring ini, menghasilkan penilaian yang objektif dari berbagai pihak yang menilai. Tim monitoring bertugas memantau apakah mahasiswa yang bersangkutan memang melaksanakan KKLP di instansi yang menjadi lokasinya,” jelasnya.

Kegiatan STIE-YPUP tersebut sebagai salah satu upaya bahwa kampus tersebut berkomitmen melakukan perbaikan secara kontinyu. “Mahasiswa dapat menerapkan ilmunya dalam dunia kerja secara nyata dan berinteraksi dengan orang lain di luar kampusnya. dan menunjukkkan kompetensi mahasiswa dalam melaksanakan penugasan di instansi KKLP-nya,” tandas Harry.

Artikel ini telah tayang di https://koranmakassarnews.com/2018/03/29/lppm-stie-ypup-terjunkan-tim-monitoring-pantau-mahasiswa-kklp/

Anggota Majelis Akreditasi BAN-PT, Prof Dr Mansyur Ramly, menyempatkan waktu hadir dalam acara wisuda sarjana ke-34 dan pascasarjana ke-17 STIE YPUP Makassar. Kegiatan berlangsung di Aula Kampus STIE-STKIP YUPU Makassar, Minggu (13/5/2018).

Mantan Rektor UMI Makassar itu diundang untuk membawakan orasi ilmiah dengan tema ‘Reorientasi dan Strategi Penyelenggaraan Perguruan Tinggi Memasuki Era Revolusi Industri 4.0 (Disruption Era).

Tema ini telah memberikan isyarat kepada STIE-YPUP Makassar untuk lebih berkembang sehingga segera melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Tentu dengan mengikuti perubahan yang terjadi di era revolusi industri 4.0.

“Agar bisa berubah, maka STIE-YPUP harus siap menghadapi era disruption atau era yang serba digital,” ujarnya seraya mengatakan manusia yang hidup di era disruption ini, kecenderungannya aktif di media, mengakses internet rata-rata 4–8 jam sehari, dan bisa hidup tanpa ponsel paling lama 7 menit.

Terkait dengan perubahan, Prof Mansyur mengutip salah satu ayat dalam Alquran kurang lebih begini artinya, tidak akan berubah nasib suatu kaum ke arah yang lebih baik, jika kaum itu sendiri tidak mengubah nasibnya.

Artinya, kata Prof Mansyur, STIE-STKIP ini bisa berubah jika dosennya dan semua stokeholder yang ada semuanya mau berubah. Untuk bisa berubah maka selalu memberdayakan dirinya. Dan, janganlah selalu berpikir apa yang dilakukan oleh pendahulunya itu juga yang mau dilakukan.

Prof Mansyur Ramli memberikan gambaran di tahun 2020 nanti, diprediksi keseluruhan industri otomotif akan beralih. Orang cenderung tidak memiliki mobil lagi, cukup dengan ‘menelepon’ sebuah mobil untuk Anda, yang kemudin akan menjemput dan mengantar Anda ke tujuan. Diprediksi banyak perusahaan mobil akan bangkrut.

Begitu juga nanti yang akan dihadapi dunia pendidikan, boleh jadi ke depan tidak perlu lagi orang datang belajar di kampus tetapi bisa di rumah tinggal membuka internet. Juga boleh jadi kampus tidak butuh lagi dosen karena semuanya sudah bisa diakses lewat internet.

Sebagai gambaran, sekarang ini telah dikembangkan pendidikan jarak jauh. Dan, dosen sudah bisa mengajar beberapa perguruan tinggi dalam waktu yang bersamaan dengan model pembelajaran jarak jauh ini.

Di akhir orasi, Prof Mansyur Ramli telah mengingatkan kepada wisudawan dan wisudawati menjadi sarjana yang tidak arogan. Tetapi, memiliki sifat intelektual yang humanis.

Artikel ini telah tayang di http://fajaronline.co.id/read/49030/prof-mansyur-ramli-orasi-ilmiah-di-stie-ypup-ini-yang-disampaikan

STIE YPUP menyelenggarakan Workshop Bimbingan Teknis Audit Internal Mutu dan Bedah Borang Kopertis Wilayah IX Sulawesi. Kegiatan itu berlangsung dua hari, mulai dari 18-19 Juli 2018, di ruang Pascasarjana Kampus YPUP jalan Andi Tonro No 17. Workshop ini dihadiri Prof Dr H Jasruddin MSi Kordinator Kopertis Wilayah IX Sulawesi, Ir H Agus Rahim MSi Dewan Pembina YPUP, Ir H Asrul Rahim MSi Ketua YPUP. Dr Hj Ratni Rahim Bendahara YPUP, Prof Dr H Natsir Hamzah MSi sebagai Ketua Tim Percepatan Akreditasi Program Studi Perguruan Tinggi Kopertis Wilayah IX Sulawesi.

“Program Studi Manajemen dan Akuntansi YPUP Menuju Akreditasi A” kata Prof Jasruddin ketika membuka workshop Bimtek audit internal dan Bedah borang akreditasi ini, Rabu (18/7/2018). Dia memaparkan, untuk meraih akreditasi A sangat realistis karena setiap program studi di kampus YPUP sekarang ini telah terakreditasi B prodi Manajemen, Akuntansi, dan Pascasarjana. Olehnya dapat memberikan jaminan kepada masyarakat kalau kegiatan akademik telah dilakukan sesuai dengan standar mutu sesuai undang-undang yang ditetapkan. Bahkan STIE YPUP telah melakukan perbaikan secara berkelanjutan melalui evaluasi diri.

Prof Jasruddin juga menjelaskan, proses akreditasi perguruan tinggi terbentuk dari pemangku kepentingan di perguruan tinggi dengan melakukan evaluasi diri terhadap berbagai kegiatan. Bahkan laporan evaluasi ini menjadi sangat penting karena akan menjadi dasar pengisian untuk menjawab beberapa pertanyaan yang tercantum pada borang akreditasi perguruan tinggi. Di samping itu, akreditasi mendorong program studi perguruan tinggi untuk secara berkelanjutan melakukan perbaikan, dan dapat mempertahankan  dan meningkatkan kualitas yang lebih baik.

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Manajemen dan Akuntansi YPUP Menuju Akreditasi A, http://makassar.tribunnews.com/2018/07/18/manajemen-dan-akuntansi-ypup-menuju-akreditasi-a.

Page 8 of 9
logoicon  Jl. Andi Tonro No. 17
 Telp. (0411) 854974 – 871890
 Fax. (0411) 830520
 Makassar, Sulawesi Selatan

Pengunjung Web

Hari Ini 2

Total 92719

Currently are 6 guests and no members online

MENELITI DAN
MENGABDI
DEMI BANGSA

© 2025 LPPM STIE YPUP. All Rights Reserved.